Judul Buku : Hafalan Sholat Delisa
Penerbit : Republika
Penulis : Tere-Liye
Resenser by Sugiyarto ( WFC cabang Jakarta )
Penerbit : Republika
Penulis : Tere-Liye
Resenser by Sugiyarto ( WFC cabang Jakarta )
Hafalan solat Delisa, membaca buku ini di halaman-halam pertamanya kita akan di bawa terbang jauh ke Kota Lok Nga yang di gambarkan begitu asri dengan suasana pantai lepas.Lok Nga adalah salah satu kota bagian dari provinsi Aceh, ujung paling barat pulau Sumatra.Penggambaran kota Lok Nga cukup detail oleh penulisnya walaupun penulis bukan asli Aceh dan menurutnya sama sekali belum pernah ke Aceh.
Delisa gadis kecil umur 6 tahun sebagai tokoh utamanya mewakili ragam penduduk Lok Nga, rambutnya yang pirang dengan mata berwarna hijau, khas anak-anak dari Eropa.Aceh menurut cerita, penduduknya terdiri dari banyak keturunan dari berbagai negeri dan kata Aceh sendiri menurut cerita juga merupakan singkatan dari kata Arab, Cina ,Eropa, dan Hindia (Eropa) .Delisa di gambarkan bernenek moyang Eropa yang sudah bercampur dengan penduduk asli aceh.
Novel ini cerita utamanya mengangkat tentang sosok gadis kecil dan lucu bernama Delisa yang sedang berusaha menghafal bacaan solat. Latar belakang cerita adalah bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2004 yang ikut mengharu biru isi cerita. Bagaimana dahsyatnya tsunami digambarkan oleh Tere Liye penulisnya dengan sangat baik sehingga seakan-akan kita yang membaca berada dalam suasana tsunami tersebut.
Banyak pelajaran tentang kesabaran, ahlak, dan ketidakputusasan dalam menghadapi segala bentuk cobaan hidup kita dapatkan dari sosok Delisa yang juga terkena bencana tsunami.Kita juga akan jadi ingat kembali ketika usia kita masih 6 tahun dulu.Tentang kenakalan masa kecil, permainan masa kecil dan bagaimana susahnya ketika harus menghafal berbagai doa waktu kita mengaji.
Bagi penikmat sastra novel ini sangat enak di baca selain akan mendapatkan bebagai hikmah dan pelajaran kita juga akan termotivasi agar tidak mudah berputus asa dalam menhadapi berbagai problematiak hidup.Pas sekali di baca saat-saat santai dengan teh manis hangat dan di suasana Banjarnegara yang sejuk cenderung dingin.
Di salah satu sesi acara Indonesia Book Fair beberapa hari yang lalu info penulis novel ini, bahwa novel ini akan segera di filmkan dan bulan ramadhan tahun depan sudah bisa tayang.Selamat membaca dan selamat berselancar ke negeri Lok Nga.
Jakarta 19 Nov 09,
Sugiarto
1 komentar:
Sebenarnya banyak bgt i'tibar yg bisa kita peroleh dr sekitar kita ya kang...,termasuk di dalam sebuah novel sekalipun.
maka dari itu, saya pingin ngajak temen-temen u terus belajar nulis apa saja yg perlu di tulis. baik ttg sebuah kejadian atau peristiwa, pengalaman, khikmah, pelajaran, pengalaman dll.
semoga upaya kita bersama u bisa menumbuhkan minat blogging dapat terwujud. Amiin....salam-wongmbanjar
Posting Komentar
matursuwun sudah perpartisipasi kasih comment di blog saya. salam wongmbanjar