Tulisan ini pernah saya rilis juga di kompasiana.com, saat menjelang pemilu 2009. Saya postkan ulang di blogku sebagai dokumentasi sekaligus bisa di sharekan dengan temen-temen semua.
semoga ada manfaatnya sebagai bahan kajian dan renungan kita bersama juga.
Pilpres tinggal hitungan hari…. Ada ketakutan yang sangat mendalam yang tidak bisa aku sembunyikan… Rasa cemas itu kian kuat, rasa takut itu kian membumbung… Aku tidak tau mesti bicara dengan siapa…, mesti aku muntahkan dengan siapa… Dan akal bodohku akhirnya muncul juga. Sebuah akal bodoh sejak aku kecil dolo… Aku coba untuk tidur agar perasaan kalut itu hilang dan terlupakan…
Namun setelah aku terbangun di tengah malam… Perasaan itu kembali hadir… Tubuhku menggigil… Jiwaku merintih… “ Wahai ibu pertiwi sang pujaan… Apa yang bisa aku perbuat untukmu wahai cinta sejatiku… Aku tau engkau sedang bersedih dan sakit… Aku takut engkau akan pergi meninggalkanku…” “ Tuhan…. Jika Engkau masih sudi mendengarkan keluh kesah dan harapanku… Maka aku hanya mampu berdoa dan berharap padaMu wahai ya Rabb…. Berilah kekuatan kebesaran hati para pemimpin kami… Agar menjelang pilpres… Pada saat pilpres… Dan pasca pilpres…
Bangsa ini dapat bertahan dan tidak akan ada perpecahan… “ Panasnya pilpres benar-benar telah membakar darahku… Isu sukuisme sudah mulai di dengungkan… Dan melalui tulisan yg sederhana ini saya hanya mempu merintih… Dimana letak jiwa besar para calon pemimpin bangsaku…??? Terlalu letih bung karno mambangun bangsa ini… Menyusun balok-balok kesukuan menjadi kebhineka tunggal ika-an bangsa… Merancang ideologi bangsa dengan tetesan airmata… Membentuk undang-undang dasar dengan segenap jiwa raga… Dan merebut kemerdekaan dengan jutaan nyawa… Siapapun berhak untuk menjadi presiden bangsa ini… Suku manapun berhak untuk menjadi presiden bangsa ini… Agama apapun berhak untuk menjadi presiden bangsa ini… Karena bangsa indonesia juga keturunan bangsa nuswantara… Sejak berdirinya majapahit dan sriwijaya dulu… Karena bangsa indonesia inipun keturunan bangsa jawadwipa… Sejak sebelum sriwijaya di dirikan… Lalu mengapa mengingkarinya bahwa kita bukan dari keturunan jawa… Mau jawa ataupun bukan jawa…, kita semua tetaplah pewaris sah…tanah jawadwipa…. Dan itu artinya kita adalah pewaris sah negeri tercinta indonesia… Siapapun berhak untuk menjadi presiden… dan untuk membangun kembali bangsa ini… tidak mungkin dilakukan dengan cara menyulap… ( memangnya ini negeri dongeng ? )
semua membutuhkan sebuah proses… dan kita semua merindukan sebuah proses kearifan… sebuah proses kejujuran… sebuah proses pengabdian… sebuah proses kedewasaan… proses-proses inilah yang akan mendidik kita semua untuk menjadi para kesatria sejati dan sejatinya kesatria… dan jiwa-jiwa yang seperti inilah yang akan mampu di jadikan modal dasar membangun indonesia baru… menjadi pemimpin baru yang sah… mendobrak keangkara murkaan politik busuk… meluluh lantakan jiwa-jiwa kerdil yang licik dan picik… menghancurkan kesombongan ke-aku-an…
wahai ibu pertiwi tercinta… dengarkanlah sumpah setia kami sebagai anak bangsa… 01. Tidak akan aku biarkan bumi ini pecah berkeping-keping menjadi negara bagian… 02. Tidak akan kami berikan sedikitpun pada siapapun itu untuk merubah bahkan mengganti pancasila menjadi ideologi lain… 03. Tidak akan kami biarkan anak bangsa apalagi bangsa lain berbuat sesuatu yang menjadikan merah putih turun dari tahtanya. Apalagi merobek dan membakarnya. Terlalu dalam rasa cinta ini padamu wahai ibu pertiwi… Hingga kami rela menyerahkan darah dan nyawa kami untukmu… Semua ini kami lakukan hanya demi satu hal… “ AKU INGIN MELIHATMU TERSENYUM KEMBALI “ I love Indonesia TITIK!!!
semoga ada manfaatnya sebagai bahan kajian dan renungan kita bersama juga.
Pilpres tinggal hitungan hari…. Ada ketakutan yang sangat mendalam yang tidak bisa aku sembunyikan… Rasa cemas itu kian kuat, rasa takut itu kian membumbung… Aku tidak tau mesti bicara dengan siapa…, mesti aku muntahkan dengan siapa… Dan akal bodohku akhirnya muncul juga. Sebuah akal bodoh sejak aku kecil dolo… Aku coba untuk tidur agar perasaan kalut itu hilang dan terlupakan…
Namun setelah aku terbangun di tengah malam… Perasaan itu kembali hadir… Tubuhku menggigil… Jiwaku merintih… “ Wahai ibu pertiwi sang pujaan… Apa yang bisa aku perbuat untukmu wahai cinta sejatiku… Aku tau engkau sedang bersedih dan sakit… Aku takut engkau akan pergi meninggalkanku…” “ Tuhan…. Jika Engkau masih sudi mendengarkan keluh kesah dan harapanku… Maka aku hanya mampu berdoa dan berharap padaMu wahai ya Rabb…. Berilah kekuatan kebesaran hati para pemimpin kami… Agar menjelang pilpres… Pada saat pilpres… Dan pasca pilpres…
Bangsa ini dapat bertahan dan tidak akan ada perpecahan… “ Panasnya pilpres benar-benar telah membakar darahku… Isu sukuisme sudah mulai di dengungkan… Dan melalui tulisan yg sederhana ini saya hanya mempu merintih… Dimana letak jiwa besar para calon pemimpin bangsaku…??? Terlalu letih bung karno mambangun bangsa ini… Menyusun balok-balok kesukuan menjadi kebhineka tunggal ika-an bangsa… Merancang ideologi bangsa dengan tetesan airmata… Membentuk undang-undang dasar dengan segenap jiwa raga… Dan merebut kemerdekaan dengan jutaan nyawa… Siapapun berhak untuk menjadi presiden bangsa ini… Suku manapun berhak untuk menjadi presiden bangsa ini… Agama apapun berhak untuk menjadi presiden bangsa ini… Karena bangsa indonesia juga keturunan bangsa nuswantara… Sejak berdirinya majapahit dan sriwijaya dulu… Karena bangsa indonesia inipun keturunan bangsa jawadwipa… Sejak sebelum sriwijaya di dirikan… Lalu mengapa mengingkarinya bahwa kita bukan dari keturunan jawa… Mau jawa ataupun bukan jawa…, kita semua tetaplah pewaris sah…tanah jawadwipa…. Dan itu artinya kita adalah pewaris sah negeri tercinta indonesia… Siapapun berhak untuk menjadi presiden… dan untuk membangun kembali bangsa ini… tidak mungkin dilakukan dengan cara menyulap… ( memangnya ini negeri dongeng ? )
semua membutuhkan sebuah proses… dan kita semua merindukan sebuah proses kearifan… sebuah proses kejujuran… sebuah proses pengabdian… sebuah proses kedewasaan… proses-proses inilah yang akan mendidik kita semua untuk menjadi para kesatria sejati dan sejatinya kesatria… dan jiwa-jiwa yang seperti inilah yang akan mampu di jadikan modal dasar membangun indonesia baru… menjadi pemimpin baru yang sah… mendobrak keangkara murkaan politik busuk… meluluh lantakan jiwa-jiwa kerdil yang licik dan picik… menghancurkan kesombongan ke-aku-an…
wahai ibu pertiwi tercinta… dengarkanlah sumpah setia kami sebagai anak bangsa… 01. Tidak akan aku biarkan bumi ini pecah berkeping-keping menjadi negara bagian… 02. Tidak akan kami berikan sedikitpun pada siapapun itu untuk merubah bahkan mengganti pancasila menjadi ideologi lain… 03. Tidak akan kami biarkan anak bangsa apalagi bangsa lain berbuat sesuatu yang menjadikan merah putih turun dari tahtanya. Apalagi merobek dan membakarnya. Terlalu dalam rasa cinta ini padamu wahai ibu pertiwi… Hingga kami rela menyerahkan darah dan nyawa kami untukmu… Semua ini kami lakukan hanya demi satu hal… “ AKU INGIN MELIHATMU TERSENYUM KEMBALI “ I love Indonesia TITIK!!!
0 komentar:
Posting Komentar
matursuwun sudah perpartisipasi kasih comment di blog saya. salam wongmbanjar