Wong Mbanjar Facebook Community From Cyber to Brother

Beberapa minggu yang lalu tanpa sengaja, entah bagaimana, atau mungkin salah klik ketika sedang facebookan masuk ke linknya  Wongmbanjar  Facebook Community (WFC).Singkat cerita di approvelah request jadi anggota di FB oleh adminya Wongmbanjar Facebook Community.Karena merasa sebagai orang yang terlahir dan berasal dari Banjarnegara jadi tertarik juga masuk sebagai bagian dari WFC.Awal-awal aku anggap biasa saja, sama seperti  community-community yang lain yang visi dan misinya sekedar seru-seruan saja.Di beberapa kesempatan aku sempat chat sama admin dan sekaligus penggagas Wongmbanjar Facebook Community serta beberapa anggota lainya.Menurut beliau Wongmbanjar Facebook Community di rancang dan di niatkan ikut berpartisipasi bagaimana memajukan Banjarnegara agar tidak kalah dengan daerah-daerah lainya minimal di regional Banyumas.

Data anggota yang masuk di WFC menurut administrator mas Wahono sudah mencapai  angka 1230 orang dalam kurun waktu 3 bulan jalan.Fantastis dan sangat luar biasa dengan jumlah anggota tersebut yang tersebar di seluruh Indonesia.Potensi dari anggota 1230 orang apabila benar-benar di kordinasi dalam satu wadah organisasi yang mempunya Visi, misi dan tujuan yang jelas tidak ada yang  meragukan akan bisa berpartisipasi dalam ikut mewujudkan Banjarnegara yang lebih maju dari saat ini, yang masuk dalam salah satu kabupaten tertinggal versi data badan pusat statistik(BPS) Jawa Tengah.

Ada harapan besar di WFC ini, sekarang tinggal bagaimana kita mungkin sebagai anggota ikut berperan menuangkan ide akan di bawa kemana WFC ini kedepan.Harapan saya dalam waktu dekat bisa segera di bentuk susunan kepengurusan yang jelas yang  akan bekerja mengkordinasikan dan menentukan visi dan misi sementara WFC.Sebesar apapun jumlah anggota suatu Community tanpa managemen yang jelas dan terukur tidak akan berarti apa-apa, semua itu tergantung dari peran dari masing-masing anggota.Beberapa contoh kegagalan Community dalam perjalananya
•    Visi dan misi yang tidak jelas.
•    Susunan kepengurusan yang tidak efektif dan tidak jelas.
•    Tidak adanya peran serta anggota, yang bekerja hanya pengurunya saja.
•    Kegiatan-kegiatan yang di lakukan tidak memiliki nilai manfaat (social, ekonomi, religi).
•    Tidak adanya inovasi dalam menjalankan organisasi dan kegiatan
•    Tidak adanya regenerasi, jadi akan berjalan dalam satu atau dua periode
•    Tidak komit dan konsistenya para anggota dalam menjalankan aturan organisasi yang telah di tetapkan.
•    Organisasi tersebut tidak mengakomodir usulan dan keinginan para anggotanya
       Diatas beberapa contoh kecil dari gagalnya suatu Community untuk terus eksis bertahan dan bermanfaat bagi anggota dan massyarakat di Comunitynya.Kita tentu tidak mau WFC mengalami kegagalan seperti contoh faktor-faktor di atas.Oleh karenanya mari kita jalankan Comunnity ini agar eksis dan benar-benar mempunyai peranan yang nyata untuk Banjarnegara tercinta, dengan system yang baik.

Saran  saya untuk penyusunan organisasi nyata ini bisa di awali dengan penyusunan wilayah pusat organisasi yaitu di Banjarnegara.Dan karena para anggota tersebar di berbagai kota di Indonesia dari pengurus pusat ini bisa memetakan berapa anggota di masing-masing kota untuk bisa di kordinasikan menjadi perwakilan wilayah.Misal yang ada di Jakarat ada berapa anggota kemudian agar bisa menyusun perwakilan wilayah.Andalan komunikasi tentu dengan internet sebagaimana awal terbentuk Community ini, mungkin bisa semakin mengefektifkan milist dan blogspot yang sudah di create oleh mas Wahono sebagai penggagas Community (milistwongmbanjarcommunity/wongmbanjarblogspot).

Mungkin ada yang ragu bisakah Community ini bisa berjalan mengingat tersebarnya anggota  dalam berbagai wilayah.Memang tidak mudah di jalankan tapi dengan kordinasi yang bagus dan pembagian wilayah hal ini seharusnya tidak menjadi halangan, nantinya peran kordinator wilayah yang akan sangat penting untuk jalanya Community ini.Kita bisa mengambil contoh Community yang sukses dengan jaringan yang menyebar seluruh Indonesia bahkan keluar negeri seperti FLP (Forum Lingkar Pena ) misalnya yang bergerak dalam dunia kepenulisan dan sastra.

Setelah semua kepengurusan dari pusat Banjarnegara dan wilayah terbentuk, kita tinggal menentukan program apa yang akan di lakukan WFC.Disini faktor pengurus sangat penting, tiap-tiap pengurus wilayah menurut saya bisa memetakan kira-kira program apa yang bisa di lakukan di wilayahnya.Misal untuk wilayah Banjarnegara bisa di kembangkan program usaha kecil sebagaiman kita tahu Mas Wahono kegiatan sehari-harinya wiraswasta, di sini fungsi beliau bisa sebagai pembimbing.Atau mungkin wilayah Jakarta bisa mulai menggembangkan radio Community, minimal teori penyiaran terlebih dahulu sebagaiman kita tahu di Jakarta ada anggota WFC yang berkecimpung di dunia penyiaran radio (radio Sabili) yaitu yang FB nya berinisial Kudi Gamane Jendral Langit.Atau mungkin juga untuk wilayah Yogyakarta yang banyak mahasiswanya bisa mengembangkan program pembelajaran dan kepenulisan serta bimbingan belajar.

Semua contoh program di atas kalau bisa di kembangkan dengan metode dan system yang  baik seharusnya bisa sukses dan bermanfaat secara social dan financial.Mari coba kita simak beberapa organisasi yang sukses.
•    Penerbit Pro U Media Yogyakarta, bermarkas di dekat mesjid Jogokaryan Yogyakarta, berawal dari mencoba mengakomodir untuk bisa menerbitkan tulisan-tulisan dari remaja mesjid Jogokaryan sekarang  bisa sangat sukses dengan berbagai buku yang di terbitkanya serta banyak menghasilakan penulis-penulis besar seperti Salim A. Fillah dan lain-lain yang bertaraf nasional.Bukan tidak mungkin WFC bisa memiliki “Wongmbanjar Media”yang bisa bergerak di bidang penerbitan yang menerbitkan tulisan-tulisan dari anggotanya.
•    RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa) Menteng, Jakarta, sukses dengan berbagai kegiatanya dengan berbagai di visi yang di bentuk (divisi seni, divisi jurnalistik, divisi keputrian dll.)WFC pun memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa memiliki berbagai divisi.
•    YISC (Youth Islamic Study Club) Al-Azar, Kebayoran, Jakarta juga memiliki berbagai divisi yang sangat bermanfaat baik dari sisi agama, sosial, ekonomi, dan budaya.
•    Grabag TV (TV Community di daerah Magelang), mempunyai siaran yang bisa di akses dari tempat tinggal Community

Semua harapan, contoh, ide dan tulisan di atas hanya sebagian contoh kecil, yang sangat mudah di tulis dan di ucapkan tentunya dalam pelaksanaanya akan banyak kendala.Harapan saya hal ini akan menjadi diskusi yang berujung pada langkah dan kerja nyata sehingga apa yang di harapkan bisa terealisasi di dunia nyata bukan hanya di dunia maya.Saatnya kita mengambil peran sekecil apapun untuk  memajukan Banjarnegara dengan langkah nyata, dengan terkumpulnya Community sebanyak 1230 orang semua potensi bisa di gali dan di manfaatkan semaksimal mungkin.