Senin, 01 Februari 2010

” BIASA BAE”

Mengupas sisi budaya Dieng Batur Banjarnegara
Oleh Wahono ( Lurah WFC )

Lah gari ” BIASA BAE “ si ngapa ? saya yakin kita sering sekali mendengar kalimat tersebut dalam kehidupan keseharian kita sebagai warga Banjarnegara. Dalam konteks ini saya tidak akan membahas kalimatnya. Tetapi saya justru tertarik untuk membahas dua suku kata yang ada dalam tanda kutip yakni BIASA BAE. Mengapa ? karena kata-kata tersebut telah menjadi sebuah budaya yang mengilhami dalam setiap tatanan kehiduypan rakyat Dieng Batur Banjarnegara.
Dua suku kata BIASA BAE jika  kita renungkan secara mendalam terkandung sebuah nasehat yang luar biasa untuk kita semua kaum muda Banjarnegara. Diantaranya makna atau nilai-nilai yang bisa saya jabarkan antara lain ;
  1. Andap Asor (Jawa), Rendah Hati (Indonesia), atau Tawadhu(Islam).Andhap Asor adalah sifat yang selalu berusaha untuk merendahakan hati tanpa harus merendahkan diri. Nabi Muhammad saw, juga telah memerintahkan kita untuk selalu bersikap rendah hati. Dalam sebuah hadits beliau bersabda : ” Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu‘ (rendah hati), sehingga tak seorang pun menyombongkan diri kepada yang lain, atau seseorang tiada menganiaya kepada yang lainnya”.  (HR Muslim)
    Di hadits lain, Rasulullah saw. mengingatkan akan jaminan bahwa orang yang rendah hati akan diangkat derajatnya oleh Allah.” Allah tidak menambahkan kepada seorang hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan, dan tidaklah seorang hamba bersikap tawadhu‘ kecuali Allah pasti mengangkat (derajatnya)”. (HR Muslim)
    http://achmadfaisol.blogspot.com/2009/02/rendah-hati-sifat-kitakah.html
  2. Larangan bersikap Aja Dhumeh (Jawa), Pamer (Indonesia), atau Riya’ (Islam).OJO DUMEH adalah peribahasa yang menasihati kita agar jangan bersikap sombong, jangan mentang-mentang meskipun kita telah menjadi orang besar atau kaya sekalipun. Riya’ adalah salah satu dari sekian penyakit hati yang sangat membahayakan bagi seseorang dalam menjalankan kewajiban-kewajibannya kepada Allah SWT. Riya’ memiliki devinisi pamer atau memperlihatkan kebaikan yang pernah seseorang lakukan untuk mendapatkan pujian atau tujuan tertentu.
    Ini juga berlaku pada tatanan kehidupan di luar peribadahan. Misalkan kesukaan untuk memamerkan barang yang menjadi miliknya baik berupa harta benda maupun yang lain.
  3. BIASA BAE juga memiliki nilai-nilai “ berserah diri dengan sepenuh hati ” atau pasrah yang proporsional atau Ridho dengan apa yang telah di tetapkanNya. Dalam bahasa jawa kita sering mendengar sebuah kalimat “ Narino Ing Pandhum “.Menerima dengan ikhlas apa yang telah di tetapkanNya setelah berusaha atau ber ikhtiar sedemikian rupa.
    Hal inipun selaras dengan kultur Batur Dieng yang notabene penduduknya pada saat ini memeluk agama islam. Selaras dalam konteks ini yakni selaras dengan makna islam itu sendiri yang mengandung arti “ islamul wajh” ikhlas menyerahkan diri kepada Allah (QS. 4:125)
    http://swaramuslim.com/islam/more.php?id=244_0_4_0_M
  4. BIASA BAE juga mengandung ajaran atau nilai-nilai tetang apa yang di maksud dengan kalimat Zuhud.Kata Zuhud sering disebut-sebut ketika kita mendengar nasehat dan seruan agar mengekang ketamakan terhadap dunia dan mengejar kenikmatannya yang fana dan pasti sirna, dan agar jangan melupakan kehidupan akhirat yang hakiki setelah kematian. Hal ini sebagaimana peringatan Allah tentang kehidupan dunia yang penuh dengan fatamorgana dan berbagai keindahan yang melalaikan dari hakikat kehidupan yang sebenarnya.
    Allah berfirman, “ Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)
Barangkali empat nilai atau makna yang saya jabarkan ini masih terlalu dangkal, oleh karenanya masukan atau tambahan mengenai makna yang mungkin lebih dalam dari perspektif kawan-kawan muda Banjarnegara, sangat saya harapkan. Sehingga kita sebagai kaum muda Banjarnegara makin mengerti dan memahami kultur yang kita miliki. Dan dengan demikian kita semakin kenal serta mengenali identitas budaya kita yang selanjutnya akan menumbuhkan benih-benih cinta pada tanah kelahiran kita yakni Banjarnegara. “ Khubbul Waton Minal Iman “ Cinta Tanah air sebagian dari iman.
BIASA BAE, kalimat sederhana yang perlu kita hayati dan kita amalkan dalam praktek kehidupan kita sebagai kaum muda dan sebagai warga Banjarnegara. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Salam kompak selalu dan jabat erat jiwa kami untuk Banjarnegara
Pekauman, Madukara, Banjarengara, 02 februari 2010
Lurah WFC
Wahono
http://facebook.com/wongmbanjarbae
http://w4hono.wordpress.com/

0 komentar:

Posting Komentar

matursuwun sudah perpartisipasi kasih comment di blog saya. salam wongmbanjar

 

Tagline WFC - 01

Landasan Pikiran
Tuhan tidak akan pernah menguji suatu kaum diluar batas kemampuannya.
Tuhan tidak akan mengubah suatu kaum, jika kaum tersebut tidak mau untuk berubah.
Barang siapa bersyukur atas nikmatKu, maka nikmatKu akan Aku lipat gandakan. Dan barangsiapa kufur terhadap nikmatKu, sunguh siksaKu teramat pedih. Al-Khadis

Tagline WFC - 02

Perjuangan dan Cita-Cita
Membangun Nasionalisme tanpa dilandasi dengan pembangunan Priomordialisme yang proporsional adalah sebuah NIHILISME. by Soekarno

Tagline WFC - 03

Inspirasi & Spirit
Hanya kurang satu paku, kuda tidak bisa berjalan dengan optimal
Karena kuda yg satu tidak bisa berjalan dengan optimal, maka rombongan kurang satu kuda
Karena kurang satu kuda, pesan-nya tidak sampai
Karena pesan-nya tidak sampai, akhirnya kalah dalam pertempuran
By : 2Fast2Farious Toktyo Drift Film

Kalou kamu punya mimpi, bangun dan barjuanglah, JANGAN Tidur lagi
By Anggun C Sasmi

Tagline WFC - 04

Pengalaman Hidup
Takdir hanya dimenangkan oleh orang-orang yang mau mendekatkan diri padaNya
Pertempuran hanya dimenangkan oleh orang-oang yang mau berjuang keras dengan semangat yangg membara, penuh dengan integritas, dedikasi dan juga loyalitas.

Jika kamu tidak ingin di khianati, maka kamu tidak boleh mengkhianati
Kepercayaan hanya di dapat dari orang-orang yang jujur dan juga profesional
WongMbanjar Community Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template